Gagal Mencari Makna Di Bulan Ramadhan
Penyakit Di Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan di mana umat muslim berusaha mengendalikan dirinya agar dia dekat dengan Tuhan dan agar dia dapat merasakan sensasi yang dialami oleh orang-orang miskin. Akan tetapi, ironinya setiap tahun, inflasi kita di bulan Ramadhan melonjak, seperti yang kita tau inflasi terjadi akibat pesebaran uang berlebih dan permintaan akan barang-barang tertentu naik, membeli baju baru, mencari makanan enak untuk berbuka, hal itulah mengapa inflasi dan konsumsi masyarakat meningkat.
Tanggal 6 April. Setelah 4 hari puasa di bulan Ramadhan ini, saya terkejut saat melihat percakapan teman Discord saya yang ingin membeli sepatu dari salah satu brand terkenal untuk dekenakan saat bukber bersama teman-teman dia. Saya heran dan bertanya-tanya.
Begitupun yang terjadi oleh salah satu teman dekat saya. Setelah pulang mengaji, saya diajak oleh teman saya untuk buka bersama di rumah nya, sekitar jam 5 saya datang ke rumah dia, betapa terkejut nya saya melihat makanan di meja yang dia beli di pasar Ramadhan, dia bilang saat mencari takjil di pasar, dia kepingin saat melihat berbagai makanan/takjil di pasar itu, dia pun memutuskan untuk membelinya. Saat sudah berbuka, kami tidak dapat menghabiskan makanan yang dia beli, alhasil beberapa makanan harus terbuang sia-sia.
Kalo kita bisa membeli sepatu, baju baru dan makanan enak saat Ramadhan, itu menandakan kita sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk berderma kepada sesama
Semenjak tahun lalu hingga Ramadhan tahun ini, saya sudah mengubah kebiasaan/tradisi "Balas dendam saat berbuka", saya makan secukupnya dan tidak berlebih saat berbuka, begitupun membeli baju baru lebaran, sejak tahun lalu dan kemungkinan Ramadhan tahun ini saya tidak membeli baju baru dibulan Ramadhan, saya juga memperbanyak berbagi dan berderma, seperti yang saya lakukan saat awal puasa tahun ini, saya dan ayah saya berbagi takjil ke tetangga sekitar.
Jadikanlah bulan suci ini menjadi berkah untuk kita semua.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
By : Ahmad Luthfi Rahmatullah XI IPS 2
semangat menulis....
BalasHapus